Selasa, 18 Agustus 2015

3 Landasan Beladiri Langga

Beladiri Langga dilandasi oleh  3 Domain Psikomotor, Domain Kognitif, Domain afektif


Beladiri langga dilandasi oleh domain Psikomotor. Gerakan Langga merupakan hasil dari proses yang dimediasi secara kognitif pada pusat otak yang lebih tinggi (konteks motor), kreativitas refleksif pada pusat otak, atau respon otomatis dalam sistem syaraf pusat. domain psikomotor meliputi semua perubahan fisik dan fisiologis, Domain kognitif karena perilaku gerakan Langga melibatkan hubungan antara pikiran dengan tubuh. Interaksi timbal balik antara pikiran dengan tubuh bisa dikaji dalam inti geraknya yakni “Totame ma’uitolo Popaii” gerak perseptual ini merupakan suatu gerak yang dikontrol oleh gerak refleks yang merupakan bentuk gerak otot rangka yang tidak memerlukan suatu unsur persepsi. Beladiri langga melibatkan perasaan dan emosi (domain afektif ) yang bisa terlihat dalam diri pe Langga dan orang lain melalui pola gerakan langga. Sebuah pola gerakan seperti yang didefinisikan oleh Wickstrom (1983) adalah “sebuah kombinasi antara gerakan-gerakan yang diatur menurut urutan ruang-waktu tertentu”. Suatu pola gerakan merupakan serangkaian gerakan yang beraturan dan berhubungan. Lebih khususnya, sebuah pola gerakan menggambarkan performa tentang sebuah gerakan yang terisolasi yang didalam dan pada dirinya sendiri terlalu terbatas untuk diklasifikasikan sebagai pola gerakan dasar. Sebuah pola dasar mengacu kepada performa gerakan lokomotor dasar, manipulasi dan stabilisasi. Pola gerakan dasar melibatkan perpaduan antara pola-pola gerakan antara dua segmen tubuh atau lebih. Tendangan, pukulan, melempar, hindaran, dan berputar merupakan contoh pola gerakan dasar. Walaupun istilah pola gerakan dan keterampilan gerakan sering digunakan secara bergantian, namun keterampilan gerakan disini dianggap sebagai pola gerakan dasar yang dilakukan dengan keakurasian, ketelitian dan kontrol yang lebih besar. Dalam keterampilan gerakan, keakurasian ditekankan dan gerakan asing dibatasi; dalam pola gerakan dasar, gerakan ditekankan tetapi keakurasiannya dibatasi dan tidak perlu dianggap sebagai tujuan. By Hartono Hadjarati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tinggalkan saran dan kritik anda Odu olo