Rabu, 19 Oktober 2016

"DudutaO" Langga Gorontalo




 DudutaO Lo Langga
Oleh
Hartono Hadjarati




Secara harfiah DudutaO berarti pondasi langkah kaki, dari sudut pandang anatomi ia diartikan sebagai unsur terkecil yang menjadi dasar pembentukan sebuah teknik yang biasanya berupa rangkaian dari sebuah teknik kecil tersebut.
    DudutaO akan sinkron dengan anatomi daerah pinggul yang menjadi pusat sumber energi dan daerah penyeimbang tubuh manusia, Pinggul seperti diketahui merupakan titik tengah dari tinggi badan seorang manusia sehingga secara otomatis menjadi poros atau engsel penyimbang tubuh. Analisis secara sistem pernafasan menunjukkan pinggul berada dalam sebuah sudut menemukan tiga buah garis lurus, tepat di bawah jantung dan paru-paru yang merupakan organ pengelolah oksigen dalam darah yang memperduksi tenaga. Pinggul juga berada dekat sekali dengan pangkal sendi selangkangan yang menggerakkan seluruh aktifitas organ tubuh bagian bawah. Pinggul juga memiliki persendian sendiri (tulang Panggul) yang berfungsi besar dalam menompang organ tubuh bagian atas serta dilewati jaringan otot perut yang berhubungan dengan hampir semua jaringan otot penggerak tungkai (tangan dan kaki).
    Pada saat melakukan dudutaO apa pun seluruh anggota tubuh haruslah dalam posisi dan kondisi mohudu dan mohemeto tanpa ketegangan sedikit pun. Bersamaan dengan memulai gerakkan harus dilakukan pengambilan napas lewat hidung yang kemudian dimanfaatkan secara terfokus sumber energi dengan jalan pengerasan daerah perut sebagian bawah secara cepat dan pada saat gerakan sudah sempurna bentuk dan arahnya napas dikeluarkan lewat mulut sambil mengeraskan anggota tubuh yang berkaitan dengan dudutaO.
       Namun hal ini akan sempurna lagi bila kita memahami gerak arah dan perpindahan energi dalam DudutaO dengan pendekatan analisis biomekanik dengan hukum gerak. Hampir 90 persen dudutaO bergerak dalam lintasan sebuah garis lurus. Ini berarti sesuai dengan hukum geometri matematika yang berbunyi ‘ jarak terdekat di antara dua buah titik adalah sebuah garis lurus, maka lintasan dominan dalam garis lurus itu bertujuan sebagai penunjang kecepatan yang maksimum, efisiensi tenaga seminimum mungkin meminimalisasi kegoyahan/ketakstabilan yang terjadi.
   Semua perpindahan energi dalam dudutaO mirip dengan apa yang disebut sebagai jenis tenaga potensial dalam fisika dasar. Pada sebuah dudutaO dilakukan dalam gerakan yang lambat akan terlihat dengan jelas pemutaran sebuah tubuh dalam rotasi kira-kira 180 derajat dengan diiringi dorongan energi berasal dari pinggul yang berputar 45 derajat atau 90 derajat.

Nakayama dalam ( Abdul Wahid, 2007) menyebutkan ada tujuh unsur yang memegang peranan sangat penting dalam membentuk dudutaO yang sempurna. Yakni 1) Bentuk yang benar, 2). Keseimbangan tenaga dan kecepatan, 3). Konsentrasi dan relaksasi yang tepat, 4). Pelatihan kekutan otot, 5). Irama dan pengaturan waktu dalam sebuah gerakan, 6). Pernapasan yang kontributif dan efisisensi, 7). Peran pinggul yang seoptimal mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tinggalkan saran dan kritik anda Odu olo